Content
Pengertian POI
Tips Pada Saat Hunting
- Persiapan Awal
- Pada Saat Hunting
- Pasca Hunting
KOMPOSISI DASAR
- Garis
- Bentuk
- Warna
- Gelap dan Terang
- Tekstur
Pada aturan umum fotografi, bidang foto sebenarnya dibagi menjadi 9 bagian yang sama. Sepertiga bagian adalah teknik dimana kita menempatkan objek pada sepertiga bagian bidang foto. Hal ini sangat berbeda dengan yang umum dilakukan dimana kita selalu menempatkan objek di tengah-tengah bidang foto
Salah satu unsur yang membangun sebuah komposisi foto adalah sudut pengambilan objek. Sudut pengambilan objek ini sangat ditentukan oleh tujuan pemotretan. Maka dari itu jika kita mendapatkan satu moment dan ingin mendapatkan hasil yang terbaik,
jangan pernah takut untuk memotret dari berbagai sudut pandang. Mulailah dari yang standar (sejajar dengan objek), kemudian cobalah dengan berbagai sudut pandang dari atas, bawah, samping sampai kepada sudut yang ekstrim.
Dalam fotografi agar foto yang kita hasilkan memiliki nilai dan terkesan indah harus diperhatikan mengenai masalah penggunaan sudut pengambilan gambar yang baik. Dalam fotografi dikenal 3 sudut pengambilan gambar yang mendasar, yaitu:
Kamera Tertua dan Termahal di Dunia
Orang Pertama yang Menemukan Fotografi dan Kamera
Fotografi! Tak lain dari Louis Jacques Mande Daguerre-lah orang yang di tahun 1830-an berhasil menemukan fotografi praktis.
Daguerre dilahirkan tahun 1787 di kota Cormeilles di Perancis Utara. Waktu mudanya dia seniman. Pada umur pertengahan tiga puluhan dia merancang “diograma”, barisan lukisan pemandangan yang mempesona bagusnya, dipertunjukkan dengan bantuan efek cahaya. Sementara dia menggarap pekerjaan itu, dia menjadi tertarik dengan pengembangan suatu mekanisme untuk secara otomatis melukiskan kembali pemandangan yang ada di dunia tanpa menggunakan kwas atau cat. Dengan kata lain: kamera!
Tingkat pertama perancangan alat kamera yang bisa berfungsi tidak berhasil. Di tahun 1827 dia ketemu Joseph Nicephore Niepce yang juga sedang mencoba (dan sejauh itu lebih sukses) menciptakan kamera. Dua tahun kemudian mereka menjadi kongsi. Di tahun 1833 Niepce meninggal, tetapi Daguerre tetap tekun meneruskan percobaannya. Menjelang tahun 1837 dia sudah berhasil mengembangkan sebuah sistem praktis fotografi yang disebutnya “daguerreotype.”
Tahun 1839 Daguerre memberitahu publik secara terbuka tanpa mempatenkannya. Sebagai imbalan, pemerintah Perancis menghadiahkan pensiun seumur hidup kepada baik Daguerre maupun anak Niepce. Pengumuman penemuan Daguerre menimbulkan kegemparan penduduk. Daguerre merupakan seorang pahlawan saat itu, ditaburi rupa-rupa penghormatan, sementara metode “daguerreotype” dengan cepat berkembang menjadi hal yang digunakan oleh umum. Daguerre sendiri segera pensiun. Dia meninggal tahun 1851 di kota asalnya dekat Paris.
Tak banyak penemuan teknologi yang begitu banyak digunakan awam seperti halnya fotografi. Dia digunakan di hampir tiap bidang penyelidikan ilmu. Begitu juga di bidang industri dan militer. Sarana yang vital di kalangan rakyat biasa, hobbi menyenangkan buat berjuta orang. Fotografi ambil bagian dalam penyebaran penerangan (atau penipuan untuk mengelabui orang lewat informasi palsu), di bidang pendidikan, jurnalistik dan iklan. Berhubung fotografi mampu dengan cepat mengingatkan orang akan masa lampaunya, dia menjadi sarana suvenir dan kenang-kenangan yang tersebar luas. Sinematografi, tentu saja, merupakan perkembangan berikutnya yang punya arti penting-selain melayani dan merupakan sarana hiburan yang tak bisa diabaikan-juga saina banyak digunakan setara dengan foto “diam.”
Tak ada penemuan ilmiah yang dilakukan oleh seseorang sendirian tanpa ada petunjuk dari orang-orang sebelumnya seperti Daguerre. “Kamera obscura” (alat serupa dengan kamera tetapi tanpa film) telah diketemukan orang delapan abad sebelum Daguerre. Di abad ke-16, Girolamo Cardano membuat langkah menempatkan lensa di muka “kamera obscura” terbuka. Ini merupakan langkah penting menuju lahirnya kamera modern. Tetapi karena bayangan yang dihasilkan tidak tahan lama samasekali, sulitlah dianggap sebuah fotografi. Penemuan pemula lainnya diketemukan tahun 1727 oleh Johann Schulze yang menemukan bahwa garam perak sangat sensitif terhadap cahaya. Meskipun dia gunakan penemuan ini untuk membuat gambar sementara, Schulze tak punya gambaran bagaimana cara semestinya meneruskan gagasannya.
Pendahulu yang dekat dengan apa-apa yang berhasil diperbuat Daguerre adalah Niepce yang kemudian menjadi partner Daguerre. Sekitar tahun 1829 Niepce menemukan bahwa batuan tebal hitam dari Judea, sejenis aspal, sangat peka terhadap cahaya. Dengan menggabungkan benda peka cahaya dengan “kamera obscura,” Niepce berhasil membuat foto pertama di dunia (salah satu yang dijepretnya tahun 1826 masih ada hingga sekarang). Atas dasar itu, beberapa orang menganggap Niepce-lah yang layak dianggap sebagai penemu fotografi. Tetapi sistem fotografi Niepce sepenuhnya tidak praktis karena memerlukan tidak kurang dari delapan jam untuk pengambilannya dan itu pun cuma menghasilkan gambar yang guram.
Kamera resmi Daguerre yang diprodusir iparnya, Alphonse Girous, dibubuhi cap yang berbunyi: “Tanpa tanda tangan M. Daguerre dan tanda M. Giroux, tidak terjamin.”karena itu punya arti praktis yang berlebih.
Pada metode Daguerre, gambar direkam di atas lembar yang berlapis “iodide perak”. Waktu pengambilan yang dibutuhkan antara 15-20 menit sudah cukup memadai walau berabe bawanya karena berat, toh berguna. Dua tahun sesudah Daguerre mempertunjukkan ciptaannya di depan umum, orang-orang usul penyempurnaan: penambahan “cairan perak” pada “iodide perak” yang peka cahaya. Perubahan kecil ini punya pengaruh banyak mengurangi waktu yang diperlukan buat pemotretan, karena itu punya arti praktis yang berlebih.
Tahun 1839, sesudah Daguerre mengumumkan secara terbuka hasil penemuan fotografinya, William Henry Talbot, seorang ilmuwan Inggris, memberitahukan pula bahwa dia telah mengembangkan metode fotografi lain, lewat cara pencetakan negatif, seperti dilakukan orang sekarang ini. Menarik untuk dicatat, Talbot sesungguhnya sudah memprodusir alat potret di tahun 1835, dua tahun sebelum keluarnya model Daguerre. Talbot, yang juga melibatkan diri dalam pelbagai proyek, tidak lekas-lekas meneruskan eksperimen fotografinya. Kalau saja hal ini dilakukannya, mungkin sekali dia bisa memprodusir alat potret yang komersil sebelum Daguerre melakukannya, dan bisa dianggap sebagai penemu fotografi.
Tahun-tahun sesudah Daguerre dan Talbot, beruntun dilakukan orang pelbagai penyempurnaan: proses lembaran basah, proses lembaran kering, rol film modern, film berwarna, film bioskop, polaroid dan xerografi. Kendati banyak orang yang terlibat dalam pengembangan fotografi, saya anggap Louis Daguerre-lah orang yang paling banyak beri sumbangan pikiran. Tak ada sistem yang patut dipakai sebelum Daguerre dan sistem yang dikembangkannya paling praktis dan paling diterima secara luas. Lebih dari itu, penyiaran yang luas dari hasil penemuannya merupakan daya dorong buat penyempurnaan-penyempurnaan selanjutnya. Memang benar, fotografi yang kita kenal sekarang jauh berbeda dengan sistem Daguerre, tetapi walaupun misalnya tidak ada penyempurnaan apa pun, toh apa yang dibuat Daguerre sudah dapat dimanfaatkan.
Tips Auto Focus Kamera DSLR NIKON & CANON
Fokus yang akurat penting untuk mendapatkan hasil foto yang tajam. Foto yang fokusnya melenceng sulit atau hampir tidak bisa diperbaiki.
Di jaman dulu, hanya ada manual fokus. Manual fokus untuk kamera digital SLR agak sulit karena banyak kamera yang memiliki jendela bidik kecil dan kurang terang. Tapi untunglah kamera digital SLR modern memiliki auto fokus.
Meski demikian, kita harus menentukan moda auto fokus yang tepat supaya gambar yang dihasilkan tajam dan konsisten.
Berikut ini adalah beberapa mode auto fokus yang biasa ditemui di kamera DSLR:
AF-S atau single point focus (Nikon) atau One Shot (Canon)
Mode ini cukup sederhana, Anda memilih satu titik fokus, kemudian tekan setengah tombol shutter. Kamera akan mengunci titik fokusnya. Meskipun objek foto bergerak, fokus tetap tidak berubah.
Mode ini khusus untuk objek foto yang tidak bergerak, seperti pemandangan, foto model, produk dan sebagainya. Hati-hati dalam memakai mode ini karena bila objek foto bergerak maka fokus tidak akurat lagi.
AF-C atau Continuous auto focus (Nikon) atau AI Servo (Canon)
Mode ini kebalikan dengan mode yang pertama diatas. Saat auto fokus diaktifkan dengan menekan tombol shutter setengah penuh, kamera akan mengikuti gerak objek foto yang bergerak. Mode ini cocok untuk fotografi olahraga, burung, dan benda yang bergerak lainnya.
Cara kerjanya kurang lebih adalah kamera memprediksi gerakan objek foto dan kemudian memindahkan titik fokus sesuai yang diprediksikan. Apa yang perlu kita lakukan hanya terus menekan tombol shutter setengah penuh dan mengikuti objek fotonya.
Di kamera DSLR yang canggih, biasanya mode ini bisa dimodifikasi secara khusus tergantung dengan keinginan dan pergerakan objek foto.
AF-A atau AI-Focus
Mode auto fokus ini adalah mode campuran antara mode auto fokus single shot dan continuous servo. Bila kamera mendeteksi objek foto tidak bergerak, maka otomatis akan bersifat seperti auto fokus single shot, tapi kalau kamera mendeteksi objek foto bergerak, maka akan otomatis memprediksi letak dan mengikuti objek foto.
Mode ini ideal untuk objek foto yang tidak bergerak namun akan segera bergerak. Untuk objek yang tidak bergerak atau sedang bergerak, lebih baik langsung mengunakan auto fokus single shot atau continuous daripada mode otomatis ini.
Memilih titik fokus
Selain mode auto fokus diatas, kamera digital SLR juga memungkinkan kita memilih titik fokus yang dikehendaki, ataupun membiarkan kamera memilih titik fokus.
Bila kita memilih kamera yang menentukan titik fokus untuk kita, biasanya kamera akan berusaha mendeteksi muka seseorang (face detection) atau memilih objek terdekat dengan kamera.
Manual fokus
Meskipun di era kamera digital SLR, fungsi manual fokus sudah banyak ditinggalkan, namun ada beberapa kondisi dimana manual fokus mutlak atau dianjurkan untuk dipakai.
Manual fokus lebih baik untuk foto makro / close up benda-benda kecil, seperti serangga, bunga dan sebagainya. Hal ini disebabkan karena auto fokus biasanya gagal mendeteksi objek yang terlalu dekat dan objek dengan lensa dan bila objek foto memiliki kontras yang rendah.
Beberapa tahun terakhir ini, banyak kamera digital SLR yang telah memiliki fitur live view, dimana kita bisa melihat langsung objek foto melalui layar LCD. Kita juga bisa mengunakan tombol zoom untuk membesarkan gambar di LCD. Mengunakan fitur ini dengan manual fokus saat kamera didudukan di atas tripod bisa menghasilkan foto dengan auto fokus yang sangat akurat.
Tips auto fokus
Supaya fokus foto selalu tepat sasaran, berikut tips-tips yang mungkin bisa membantu:
- Gunakan titik fokus tengah terutama bila Anda memiliki kamera digital SLR pemula atau kamera yang sudah berumur. Titik fokus tengah adalah titik fokus yang paling sensitif dan akurat.
- Tekan tombol shutter setengah penuh untuk mengunci fokus, kemudian Anda bisa merekomposisikan foto dengan menggeser kamera ke kiri atau ke kanan.
- Nyalakan lampu bantu auto fokus (AF Assist Lamp) untuk membantu auto fokus di kondisi cahaya yang gelap.
- Auto fokus sering gagal saat kita mencoba untuk fokus ke objek foto yang kurang kontras. Maka dari itu, cari bagian yang kontras atau ujung objek. Kemudian kunci fokus dengan menekan tombol setengah penuh dan rekomposisikan foto dengan menggeser kamera bila perlu.
- Lihat konfirmasi fokus di dalam jendela bidik, biasanya berupa bulatan hijau atau kotak hijau. Bila sudah muncul, itu berarti bahwa fokus sudah terkunci sempurna. Ini berlaku juga ketika mengunakan manual fokus.
- Gunakan fitur live view untuk membesarkan objek foto sehingga fokus menjadi sangat akurat, tapi jangan lupa memakai tripod saat mengunakan metode ini.